Senin, 19 November 2012
LIRIK LAGU CHRISTMAS
Lirik lagu Christmas
Dashing through the snow
in a one horse open sleigh
o’er the fields we go,
laughing all the way, ha ha ha
Bells on bobtails ring
making spirits bright
what fun it is to ride and sing this
sleighing song tonight
OH,
Jingle Bells,
Jingle Bells,
Jingle all the way
Oh what fun it is to ride in a one horse open sleigh
HEY!
Jingle Bells,
Jingle Bells,
Jingle all the way,
Oh what fun it is to ride in a one horse open sleigh.
Dashing through the snow
in a one horse open sleigh
o’er the fields we go,
laughing all the way, ha ha ha
Bells on bobtails ring
making spirits bright
what fun it is to ride and sing this
sleighing song tonight
OH,
Jingle Bells,
Jingle Bells,
Jingle all the way
Oh what fun it is to ride in a one horse open sleigh
HEY!
Jingle Bells,
Jingle Bells,
Jingle all the way,
Oh what fun it is to ride in a one horse open sleigh.
Senin, 24 September 2012
BLOG
BLOG
Blog merupakan singkatan dari web log[1] adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.
Blog mempunyai fungsi yang sangat beragam,dari sebuah catatan harian, media publikasi dalam sebuah kampanye politik, sampai dengan program-program media dan perusahaan-perusahaan. Sebagian blog dipelihara oleh seorang penulis tunggal, sementara sebagian lainnya oleh beberapa penulis, . Banyak juga weblog yang memiliki fasilitas interaksi dengan para pengunjungnya, seperti menggunakan buku tamu dan kolom komentar yang dapat memperkenankan para pengunjungnya untuk meninggalkan komentar atas isi dari tulisan yang dipublikasikan, namun demikian ada juga yang yang sebaliknya atau yang bersifat non-interaktif.
Situs-situs web yang saling berkaitan berkat weblog, atau secara total merupakan kumpulan weblog sering disebut sebagai blogosphere. Bilamana sebuah kumpulan gelombang aktivitas, informasi dan opini yang sangat besar berulang kali muncul untuk beberapa subyek atau sangat kontroversial terjadi dalam blogosphere, maka hal itu sering disebut sebagai blogstorm atau badai blog.
Untuk bisa bergabung di komunitas blogger, biasanya ada semacam syarat atau aturan yang harus dipenuhi untuk bisa masuk di komunitas tersebut, misalkan berasal dari daerah tertentu.
Blog merupakan singkatan dari web log[1] adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.
Sejarah
Media blog pertama kali dipopulerkan oleh Blogger.com, yang dimiliki oleh Pyra Labs sebelum akhirnya PyraLab diakusisi oleh Google.Com pada akhir tahun 2002 yang lalu. Semenjak itu, banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang bersifat sumber terbuka yang diperuntukkan kepada perkembangan para penulis blog tersebut.Blog mempunyai fungsi yang sangat beragam,dari sebuah catatan harian, media publikasi dalam sebuah kampanye politik, sampai dengan program-program media dan perusahaan-perusahaan. Sebagian blog dipelihara oleh seorang penulis tunggal, sementara sebagian lainnya oleh beberapa penulis, . Banyak juga weblog yang memiliki fasilitas interaksi dengan para pengunjungnya, seperti menggunakan buku tamu dan kolom komentar yang dapat memperkenankan para pengunjungnya untuk meninggalkan komentar atas isi dari tulisan yang dipublikasikan, namun demikian ada juga yang yang sebaliknya atau yang bersifat non-interaktif.
Situs-situs web yang saling berkaitan berkat weblog, atau secara total merupakan kumpulan weblog sering disebut sebagai blogosphere. Bilamana sebuah kumpulan gelombang aktivitas, informasi dan opini yang sangat besar berulang kali muncul untuk beberapa subyek atau sangat kontroversial terjadi dalam blogosphere, maka hal itu sering disebut sebagai blogstorm atau badai blog.
Komunitas Blogger
Komunitas blogger adalah sebuah ikatan yang terbentuk dari [para blogger] berdasarkan kesamaan-kesamaan tertentu, seperti kesamaan asal daerah, kesamaan kampus, kesamaan hobi, dan sebagainya. Para blogger yang tergabung dalam komunitas-komunitas blogger tersebut biasanya sering mengadakan kegiatan-kegiatan bersama-sama seperti kopi darat.Untuk bisa bergabung di komunitas blogger, biasanya ada semacam syarat atau aturan yang harus dipenuhi untuk bisa masuk di komunitas tersebut, misalkan berasal dari daerah tertentu.
Risiko kejahatan
Karena blog sering digunakan untuk menulis aktivitas sehari-hari yang terjadi pada penulisnya, ataupun merefleksikan pandangan-pandangan penulisnya tentang berbagai macam topik yang terjadi dan untuk berbagi informasi - blog menjadi sumber informasi bagi para hacker, pencuri identitas, mata-mata, dan lain sebagainya. Banyak berkas-berkas rahasia dan penulisan isu sensitif ditemukan dalam blog-blog. Hal ini berakibat dipecatnya seseorang dari pekerjaannya, diblokir aksesnya, didenda, dan bahkan ditangkap.Senin, 27 Agustus 2012
Artikel (6) Media Fotografer
7 Aksesoris penting pendukung kamera :
Tas Kamera
Tersedia beragam jenis tas kamera di pasaran, tinggal pilih yang sesuai selera: dari backpack, ikat pinggang, sling-slide (menyamping) sampai yang mirip koper. Yang jelas tas kamera disini berfungsi agar kita bisa menyimpan kamera dan lensa yang kita miliki selama bepergian secara aman. Tidak jatuh, aman dari benturan dan aman dari air.
Kit Pembersih
Untuk menjaga kondisi eksterior lensa dan kamera agar selalu bersih, anda memerlukan lap mikrofiber dan cairan pembersih khusus. Terutama untuk lensa, sebisa mungkin anda melindungi lensa dengan filter UV (lihat filter dibawah), biasanya untuk lensa cukup gunakan blower. Kit pembersih bisa dibeli di toko-toko kamera.
Saya tidak menyarankan anda membersihkan bagian interior kamera (apalagi sensor), serahkan saja pada ahlinya: biasanya toko kamera menyediakan layanan sensor cleaning. Toh kebanyakan SLR sekarang memiliki fasilitas self-cleaning yang cukup handal untuk menyapu debu dari sensor.
Tripod
Tripod, monopod, gorillapod, apapun fungsinya adalah membantu anda menghasilkan foto yang tajam saat mengambil eksposur long shutter. Dibandingkan jenis lainnya, tripod masih tetap paling populer, karena relatif lebih handal dan tangguh.
Pastikan anda membeli tripod dengan kemampuan menahan beban yang cukup, kaki-kakinya cukup gampang di perpanjang (dan diperpendek), memiliki mekanisme pemasangan dan pelepasan kamera yang enak serta memiliki kepala dengan gerakan yang fleksibel (saya sarankan jenis ball head).
Flash Eksternal
Flash ekternal akan secara drastis meningkatkan kualitas foto anda jika dibandingkan sewaktu anda menggunakan flash bawaan yang melekat di kamera SLR. Memiliki power yang jauh lebih besar, kemampuan kontrol yang jauh lebih fleksibel, dan kita bisa mengatur arah pencahayaan yang jatuh ke obyek secara lebih mudah.
engan flash eksternal anda akan bisa menghasilkan pencahayaan yang jauh lebih lembut, rata dan cerah dibandingkan kalau menggunakan flash bawaan.
Filter
Filter adalah aksesoris yang cukup esensial bagi sistem SLR. Dari beragam jenis filter, ada 3 jenis yang layak anda pertimbangkan untuk dibeli:
- Filter Proteksi (Filter UV atau Netral) – fungsi nyatanya adalah melindungi lensa anda, filter ini relatif murah sehingga anda akan ‘ikhlas’ menjadikannya sebagai bemper yang dipasang didepan lensa. Biarkan filter yang bersentuhan dengan udara kotor-tangan-cipratan air, dan bukan lensa yang harganya bisa berlipat-lipat lebih mahal.
- Filter Polarisasi – mengubah langit sehingga terlihat lebih ‘dalam’, menghilangkan refleksi di air (atau kaca), agar pepohonan tampak lebih hijau. Gampangnya ini adalah ibarat kacamata hitam bagi lensa anda.
- Filter ND (Neutral density) dan Grad-ND – mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke kamera anda. Jika anda ingin menghasilkan foto air terjun yang tampak seperti kapas (shutter panjang) sementara hari masih terlalu siang, maka anda akan memerlukan Filter ND supaya cahaya bisa dikurangi. Sementara filter ND Gradasi (Grad-ND) berfungsi seperti ND dengan tingkat penggelapan yang bersifat gradasi (bagian atas lebih gelap dan semakin ke bawah semakin terang). Grad-ND sangat berguna saat anda akan memotret landscape yang melibatkan langit, karena beda terang yang sangat mencolok antara langit dan tanah.
Shutter Release
Selain tripod, aksesoris tambahan yang akan meningkatkan ketajaman hasil foto anda adalah shutter release. Dengan shutter release, kita tidak perlu memencet tombol shutter di kamera, cukup gunakan shutter release sehingga anda bisa mengaktifkan shutter dari jauh. Ya, fungsinya mirip remote control TV anda. Shutter release tersedia dalam 2 pilihan: kabel dan wireless.
Verikal Grip (VG)
Jika anda mulai lebih intensif memotret sementara kamera anda belum memiliki fitur pegangan vertikal dari sononya, belilah vertikal grip tambahan. Selain sangat membantu saat memotret dalam orientasi portrait (vertikal), VG juga berfungsi sebagai batere cadangan, sehingga tidak perlu khawatir kehabisan batere saat asyik menjepret.
Anda punya tambahan informasi lain? Silahkan masukkan di komentar.
Artikel (5) Memilih Lensa Yang Baik
Tips Memilih Lensa yang baik :
Pemilihan lensa harus disesuaikan dengan kategori foto yang kita kehendaki. Kategori ini bisa didasarkan pada:
Dari pemahaman mengenai kategori foto ini, kita dapat menentukan kriteria dari lensa yang kita perlukan. Supaya lebih mudah dimengerti, contohnya sebagai berikut:
Pemilihan lensa harus disesuaikan dengan kategori foto yang kita kehendaki. Kategori ini bisa didasarkan pada:
- Foto yang paling sering kita ambil, atau
- Tuntutan pekerjaan
Dari pemahaman mengenai kategori foto ini, kita dapat menentukan kriteria dari lensa yang kita perlukan. Supaya lebih mudah dimengerti, contohnya sebagai berikut:
- Paparazzi dan wartawan olahraga sering mengambil foto dari jarak jauh dan perlu kecepatan respon agar tidak ketinggalan momen, jadi perlu lensa tele dengan fokus jauh (di atas 200 mm) yang dilengkapi image stabilizer & motor ultrasonik
- Foto produk dalam studio dengan penerangan terbatas, perlu lensa dengan jarak fokus pendek (antara 18 sampai 50 mm), bisa memotret dari jarak dekat (makro) dan aperture lebar
- Foto panggung/ show memerlukan lensa yang mampu memotret dalam kondisi low-light (aperture lebar/ fast lens), respon cepat (motor ultrasonik atau sejenisnya), dan fokus jauh (200 mm atau lebih)
- Untuk foto jurnalistik, travelling, human interest, yang diperlukan adalah fleksibilitas & kejelian menangkap momen. Lensa vario dengan range lebar (sapujagad) dan bobotyang ringan paling cocok untuk memenuhi keperluan ini, misalnya 18-135 mm atau 18-200 mm
Artikel (4) Belajar Memotret Makro
Tips: Memotret Foto Makro
Ditulis oleh Renhard Harjanto tanggal 19/06/2012
Fotografi Makro dapat dilakukan pada objek apa saja. Tanaman, hewan, makanan hingga produk dapat dijadikan sebagai objek untuk menghasilkan sebuah foto makro. Kali ini, kami akan berbagi tips dalam mengambil foto makro secara umum agar Anda dapat menghasilkan foto makro yang lebih baik. Simak langkah-langkahnya berikut ini!
1. Menyiapkan Kamera dan Lensa
Salah satu lensa makro dari Canon, Canon EFS 60mm F/2.8 macro
Sebenarnya, untuk membuat sebuah foto makro saat ini sangatlah mudah. Jika tidak memiliki sebuah kamera DSLR, Anda juga dapat menggunakan kamera saku dan memilih mode makro pada kamera untuk mengambil foto.
Tapi jika Anda pengguna kamera DSLR, untuk membuat sebuah foto makro yang baik, Anda wajib memiliki sebuah lensa makro. Lensa makro memang dibanderol dengan harga yang relatif mahal dibandingkan dengan lensa lain, namun tidak perlu khawatir karena kini ada alternatif yang lebih murah. Anda dapat menggunakan adapter lensa makro atau extension tube tambahan untuk mengubah lensa standard menjadi sebuah lensa makro. Misalnya seperti extension tube bermerek Kenko yang tersedia untuk berbagai jenis kamera yang dapat Anda beli dengan harga sekitar Rp 1,2 jutaan.
Contoh adapter lensa untuk fotografi makro
2. Perhatikan Lighting atau Pencahayaann
photo credit by: @Doug88888
Semakin dekat ke subjek, pencahayaan akan semakin minim. Begitulah hukumnya dalam fotografi makro. Untuk itu kondisi pencahayaan di sekitar wajib diperhatikan. Pertama yang harus Anda lakukan adalah mengatur ISO serendah mungkin. Sebab pada fotografi makro, gambar yang detil dan bebas ganguan noise adalah yang utama.
Setelah mengatur ISO ke angka terendah, Anda kemudian dapat mengatur bukaan diafragma kamera ke posisi terbesar. Melakukan pengaturan diafragma akan sangat menguntungkan pada pemotretan makro dengan subjek yang tidak bergerak seperti tanaman atau produk. Karena selain akan mendapatkan lebih banyak jumlah cahaya yang masuk, Anda juga akan mendapatkan efek bokeh (blur pada bagian belakang subjek) yang membuat foto tampil lebih artistik.
Namun jika Anda melakukan pemotretan makro ke objek bergerak seperti hewan, maka pengaturan Speed yang tepat adalah kuncinya. Mengapa? Karena biasanya hewan-hewan kecil seperti semut, lalat, nyamuk, belalang, kupu-kupu dan lain-lain dapat bergerak dengan cepat tanpa kita sadari, sehingga momen yang baik akan hilang begitu saja.
3. Jangan ragu menggunakan alat bantuggunakan alat bantu
macro ring flash dan flash
Jika Anda memotret makro untuk sebuah produk, kami sangat menyarankan agar Anda melakukannya di dalam studio. Karena dengan menggunakan bantuan lampu studio yang dapat diatur untuk menyala secara continuos akan mempermudah Anda untuk menentukan titik fokus.
Sedangkan untuk pemotretan makro hewan atau tumbuhan yang biasa dilakukan di luar ruangan, Anda dapat menggunakan alat bantu seperti Flash, atau flash khusus untuk foto makro jika kondisi pencayaan kurang mendukung. Kemudian, agar gambar yang dihasilkan dapat tetap tajam, jangan lupa gunakan sebuah tripod saat memotret.
4. Perhatikan Fokus dan mode metering
photo credit by: Gustavo Mazzarollo
Misfokus, atau fokus yang meleset, adalah petaka pada sebuah fotografi makro. Untuk menghindarinya, penggunaan pengaturan fokus secara manual akan lebih efektif dibandingkan dengan mode autofocus. Kemudian agar lebih mudah dan cepat dalam menentukan fokus di mode manual, sebaiknya Anda mengatur opsi metering kamera pada mode Spot metering. Mengapa? Karena penggunaan Spot metering akan membuat kamera menghitung metering pencahayaan hanya di area fokus yang dituju saja.
5. Bersabarlah dan tetap bereksperimen dengan kompisisi
photo credit by: ?CubaGallery
Memotret makro tidak seperti memotret landscape atau potrait. Anda harus memiliki kesabaran ekstra karena pengambilan gambar harus dilakukan sedekat mungkin dengan subjek. Selain perlu kesabaran lebih, kami juga tetap menyarankan agar Anda terus bereksperimen dengan komposisi agar foto makro menjadi lebih baik setiap harinya. Selamat mencoba!!
Ditulis oleh Renhard Harjanto tanggal 19/06/2012
Fotografi Makro dapat dilakukan pada objek apa saja. Tanaman, hewan, makanan hingga produk dapat dijadikan sebagai objek untuk menghasilkan sebuah foto makro. Kali ini, kami akan berbagi tips dalam mengambil foto makro secara umum agar Anda dapat menghasilkan foto makro yang lebih baik. Simak langkah-langkahnya berikut ini!
1. Menyiapkan Kamera dan Lensa
Salah satu lensa makro dari Canon, Canon EFS 60mm F/2.8 macro
Sebenarnya, untuk membuat sebuah foto makro saat ini sangatlah mudah. Jika tidak memiliki sebuah kamera DSLR, Anda juga dapat menggunakan kamera saku dan memilih mode makro pada kamera untuk mengambil foto.
Tapi jika Anda pengguna kamera DSLR, untuk membuat sebuah foto makro yang baik, Anda wajib memiliki sebuah lensa makro. Lensa makro memang dibanderol dengan harga yang relatif mahal dibandingkan dengan lensa lain, namun tidak perlu khawatir karena kini ada alternatif yang lebih murah. Anda dapat menggunakan adapter lensa makro atau extension tube tambahan untuk mengubah lensa standard menjadi sebuah lensa makro. Misalnya seperti extension tube bermerek Kenko yang tersedia untuk berbagai jenis kamera yang dapat Anda beli dengan harga sekitar Rp 1,2 jutaan.
Contoh adapter lensa untuk fotografi makro
2. Perhatikan Lighting atau Pencahayaann
photo credit by: @Doug88888
Semakin dekat ke subjek, pencahayaan akan semakin minim. Begitulah hukumnya dalam fotografi makro. Untuk itu kondisi pencahayaan di sekitar wajib diperhatikan. Pertama yang harus Anda lakukan adalah mengatur ISO serendah mungkin. Sebab pada fotografi makro, gambar yang detil dan bebas ganguan noise adalah yang utama.
Setelah mengatur ISO ke angka terendah, Anda kemudian dapat mengatur bukaan diafragma kamera ke posisi terbesar. Melakukan pengaturan diafragma akan sangat menguntungkan pada pemotretan makro dengan subjek yang tidak bergerak seperti tanaman atau produk. Karena selain akan mendapatkan lebih banyak jumlah cahaya yang masuk, Anda juga akan mendapatkan efek bokeh (blur pada bagian belakang subjek) yang membuat foto tampil lebih artistik.
Namun jika Anda melakukan pemotretan makro ke objek bergerak seperti hewan, maka pengaturan Speed yang tepat adalah kuncinya. Mengapa? Karena biasanya hewan-hewan kecil seperti semut, lalat, nyamuk, belalang, kupu-kupu dan lain-lain dapat bergerak dengan cepat tanpa kita sadari, sehingga momen yang baik akan hilang begitu saja.
3. Jangan ragu menggunakan alat bantuggunakan alat bantu
macro ring flash dan flash
Jika Anda memotret makro untuk sebuah produk, kami sangat menyarankan agar Anda melakukannya di dalam studio. Karena dengan menggunakan bantuan lampu studio yang dapat diatur untuk menyala secara continuos akan mempermudah Anda untuk menentukan titik fokus.
Sedangkan untuk pemotretan makro hewan atau tumbuhan yang biasa dilakukan di luar ruangan, Anda dapat menggunakan alat bantu seperti Flash, atau flash khusus untuk foto makro jika kondisi pencayaan kurang mendukung. Kemudian, agar gambar yang dihasilkan dapat tetap tajam, jangan lupa gunakan sebuah tripod saat memotret.
4. Perhatikan Fokus dan mode metering
photo credit by: Gustavo Mazzarollo
Misfokus, atau fokus yang meleset, adalah petaka pada sebuah fotografi makro. Untuk menghindarinya, penggunaan pengaturan fokus secara manual akan lebih efektif dibandingkan dengan mode autofocus. Kemudian agar lebih mudah dan cepat dalam menentukan fokus di mode manual, sebaiknya Anda mengatur opsi metering kamera pada mode Spot metering. Mengapa? Karena penggunaan Spot metering akan membuat kamera menghitung metering pencahayaan hanya di area fokus yang dituju saja.
5. Bersabarlah dan tetap bereksperimen dengan kompisisi
photo credit by: ?CubaGallery
Memotret makro tidak seperti memotret landscape atau potrait. Anda harus memiliki kesabaran ekstra karena pengambilan gambar harus dilakukan sedekat mungkin dengan subjek. Selain perlu kesabaran lebih, kami juga tetap menyarankan agar Anda terus bereksperimen dengan komposisi agar foto makro menjadi lebih baik setiap harinya. Selamat mencoba!!
Artikel (3) Tips & Trik Belajar Fotografi Untuk Pemula
TIPS DAN TRIK UNTUK PEMULA :
Pada dasarnya sama seperti belajar ilmu-ilmu yang lain , perlu pengetahuan dasar lalu praktek. Porsi
praktek harus lebih banyak dibanding porsi untuk mempelajari teori teknisnya Dan dua-duanya sebaiknya dijalani secara paralel. Baca praktek baca praktek baca praktek baca …
Apa yang harus dipelajari dalam Kursus Fotografi? Secara garis besar, menurut saya sih cuman dua. Teknis dan Komposisi
1. Teknis? adalah memahami kamera dalam cara kerjanya menangkap cahaya untuk direkam. Tidak kamera saja sih , tapi tercakup juga aspek lain dari asesoriesnya , proses pencetakan , editing dll. Intinya hal yang berbau tekniniDi fotografi , lumayan banyak istilah teknis yang dipakai Belum lagi setiap vendor memiliki nama-nama yang berbeda untuk sebuah teknologi Banyak ! tapi jangan terlalu diambil pusing Belajar memang seperti itu Lambat laun , setiap istilah akan terkuak maknanya dan kita jadi lebih mengerti Tetap konsisten belajar !Beberapa ilmu teknis diantaranya :* mengenal kamera , lensa , sensor* memahami exposure dan 3 elemen pentingnya : aperture , shutter speed , dan ISO / ASA* memahami WhiteBalance (WB)* asesories kamera dan fungsinya ( tripod , flash , lens filter dll )* post editing ( photoshop etc )* color management* dll
2. Komposisi? adalah bagaimana membuat / mengkomposisi sebuah obyek yang akan difoto menjadi menarik untuk dilihat Banyak faktor yang bisa membuat sebuah foto menjadi menarik diantaranya ketepatan momen , warna , posisi obyek , ekspresi obyek dll Sebisa mungkin kita mengumpulkan sebanyak mungkin faktor-faktor tersebut ke dalam sebuah foto Masih bingung tentang komposisi ? mending baca aja langsung tip-tip mengenai komposisi di http://digital-photography-school.com/blog/category/composition-tips/.
Teknis dan Komposisi ! kedua-duanya dibutuhkan untuk menghasilkan foto dan Foto Liputan
Pada dasarnya sama seperti belajar ilmu-ilmu yang lain , perlu pengetahuan dasar lalu praktek. Porsi
praktek harus lebih banyak dibanding porsi untuk mempelajari teori teknisnya Dan dua-duanya sebaiknya dijalani secara paralel. Baca praktek baca praktek baca praktek baca …
Apa yang harus dipelajari dalam Kursus Fotografi? Secara garis besar, menurut saya sih cuman dua. Teknis dan Komposisi
1. Teknis? adalah memahami kamera dalam cara kerjanya menangkap cahaya untuk direkam. Tidak kamera saja sih , tapi tercakup juga aspek lain dari asesoriesnya , proses pencetakan , editing dll. Intinya hal yang berbau tekniniDi fotografi , lumayan banyak istilah teknis yang dipakai Belum lagi setiap vendor memiliki nama-nama yang berbeda untuk sebuah teknologi Banyak ! tapi jangan terlalu diambil pusing Belajar memang seperti itu Lambat laun , setiap istilah akan terkuak maknanya dan kita jadi lebih mengerti Tetap konsisten belajar !Beberapa ilmu teknis diantaranya :* mengenal kamera , lensa , sensor* memahami exposure dan 3 elemen pentingnya : aperture , shutter speed , dan ISO / ASA* memahami WhiteBalance (WB)* asesories kamera dan fungsinya ( tripod , flash , lens filter dll )* post editing ( photoshop etc )* color management* dll
2. Komposisi? adalah bagaimana membuat / mengkomposisi sebuah obyek yang akan difoto menjadi menarik untuk dilihat Banyak faktor yang bisa membuat sebuah foto menjadi menarik diantaranya ketepatan momen , warna , posisi obyek , ekspresi obyek dll Sebisa mungkin kita mengumpulkan sebanyak mungkin faktor-faktor tersebut ke dalam sebuah foto Masih bingung tentang komposisi ? mending baca aja langsung tip-tip mengenai komposisi di http://digital-photography-school.com/blog/category/composition-tips/.
Teknis dan Komposisi ! kedua-duanya dibutuhkan untuk menghasilkan foto dan Foto Liputan
yang berkualitas IMHO , pengetahuan akan komposisi lebih penting karena tidak akan pernah habis ide-ide untuk menghasilkan foto yang unik / berkualitas Lain halnya pengetahuan teknis Bisa mentog atau habis , bisa didapat dari User Manual atau tutorial yang ada Penguasaan komposisi tidak mungkin diperoleh kecuali dari latihan jepret terus menerus Melatih mata untuk melihat momen yang ada , menunggu waktu yang tepat , mem-visualisasi-kan target akhir yang kita inginkan dsb
Namun pengetahuan teknis juga hendaknya tidak ditinggalkan Istilahnya kita belajar mobil kita sudah tahu teorinya sehingga ketika berkendaraan sudah pakai feel , tinggal jalan. Begitupun dengan penggunaan kamera Ketika momen bagus itu datang , jangan sampai hasilnya tdk optimal gara-gara setting kamera yang salah.
Media untuk belajar
Ini era digital bung !! Informasi mudah didapatkan semudah menjetikkan jemari Go Online dan gali tutorial yang ada Fotografi itu ilmu yang udah puluhan tahun. sudah banyak sekali beredar di Internet
* dari Google : ketikkan keyword “photography tutorial” dan sejenisnya Atau keyword-keyword spesifik lainnya It’s all there and FREE !
* dari buku : bisa dibaca kapanpun dimanapun Lebih mobile dibandingkan membawa – bawa laptop Plus , bisa dwifungsi sebagai bantal ketika mengantuk Luar atau lokal ? kalau saya sih prefer buku luar negeri Selain banyak macamnya , isinya lumayan komprehensif dan tidak asal-asalan Amazon adalah tempat bagus untuk membeli buku fotografi dan Elegant Photography.* dari majalah ( baca Majalah Fotografi Pilihan )* dari kursus : belajar kilat dengan bimbingan fotografer yang berpengalaman Pengalaman memang mahal sih :D Coba cari info di kota anda setempat , biasanya ada yang menawarkan jasa Kursus Fotografi Mau kursus online via internet juga bisasemacam BetterPhoto* dari komunitas : gabung dengan sebuah atau beberapa komunitas fotografi baik offline maupun online Apa yang lebih baik dari berkumpul dengan orang-orang yang satu minat dan obsesi dengan kita ?
tukangmoto.wordpress.com
Namun pengetahuan teknis juga hendaknya tidak ditinggalkan Istilahnya kita belajar mobil kita sudah tahu teorinya sehingga ketika berkendaraan sudah pakai feel , tinggal jalan. Begitupun dengan penggunaan kamera Ketika momen bagus itu datang , jangan sampai hasilnya tdk optimal gara-gara setting kamera yang salah.
Media untuk belajar
Ini era digital bung !! Informasi mudah didapatkan semudah menjetikkan jemari Go Online dan gali tutorial yang ada Fotografi itu ilmu yang udah puluhan tahun. sudah banyak sekali beredar di Internet
* dari Google : ketikkan keyword “photography tutorial” dan sejenisnya Atau keyword-keyword spesifik lainnya It’s all there and FREE !
* dari buku : bisa dibaca kapanpun dimanapun Lebih mobile dibandingkan membawa – bawa laptop Plus , bisa dwifungsi sebagai bantal ketika mengantuk Luar atau lokal ? kalau saya sih prefer buku luar negeri Selain banyak macamnya , isinya lumayan komprehensif dan tidak asal-asalan Amazon adalah tempat bagus untuk membeli buku fotografi dan Elegant Photography.* dari majalah ( baca Majalah Fotografi Pilihan )* dari kursus : belajar kilat dengan bimbingan fotografer yang berpengalaman Pengalaman memang mahal sih :D Coba cari info di kota anda setempat , biasanya ada yang menawarkan jasa Kursus Fotografi Mau kursus online via internet juga bisasemacam BetterPhoto* dari komunitas : gabung dengan sebuah atau beberapa komunitas fotografi baik offline maupun online Apa yang lebih baik dari berkumpul dengan orang-orang yang satu minat dan obsesi dengan kita ?
tukangmoto.wordpress.com
Artikel (2) Sejarah Fotografi, Sejarah Teknologi
FOTOGRAFI secara umum baru dikenal sekitar 150 tahun lalu. Ini kalau kita
membicarakan fotografi yang menyangkut teknologi. Namun, kalau kita membicarakan
masalah gambar dua dimensi yang dihasilkan dari peran cahaya, sejarah fotografi
sangatlah panjang. Dari yang bisa dicatat saja, setidaknya "fotografi" sudah
tercatat sebelum Masehi.
DALAM buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan
University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5
sebelum Masehi, seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala.
Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang, maka di bagian dalam
ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat
lubang tadi.
Kemudian, pada abad ke-10 Masehi, seorang Arab bernama Ibn Al-Haitham
menemukan fenomena yang sama pada tenda miliknya yang bolong.
Hanya sebatas itu informasi yang masih bisa kita gali seputar sejarah awal
fotografi karena keterbatasan catatan sejarah. Bisa dimaklumi, di masa lalu
informasi tertulis adalah sesuatu yang amat jarang.
Demikianlah, fotografi lalu tercatat dimulai resmi pada abad ke-19 dan lalu
terpacu bersama kemajuan-kemajuan lain yang dilakukan manusia sejalan dengan
kemajuan teknologi yang sedang gencar-gencarnya.
Adalah tahun 1839 yang dicanangkan sebagai tahun awal fotografi. Pada tahun
itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan
teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa
dibuat permanen.
Penemu fotografi dengan pelat logam, Louis Jacques Mande Daguerre, sebenarnya
ingin mematenkan temuannya itu. Tapi, Pemerintah Perancis, dengan dilandasi
berbagai pemikiran politik, berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke
seluruh dunia secara cuma-cuma.
Maka, saat itu manual asli Daguerre lalu menyebar ke seluruh dunia walau
diterima dengan setengah hati akibat rumitnya kerja yang harus dilakukan.
Meskipun tahun 1839 secara resmi dicanangkan sebagai tahun awal fotografi,
yaitu fotografi resmi diakui sebagai sebuah teknologi temuan yang baru,
sebenarnya foto-foto telah tercipta beberapa tahun sebelumnya.
Sebenarnya, temuan Daguerre bukanlah murni temuannya sendiri. Seorang
peneliti Perancis lain, Joseph Nicephore Niepce, pada tahun 1826 sudah
menghasilkan sebuah foto yang kemudian dikenal sebagai foto pertama dalam
sejarah manusia. Foto yang berjudul View from Window at Gras itu kini disimpan
di University of Texas di Austin, AS.
Niepce membuat foto dengan melapisi pelat logam dengan sebuah senyawa
buatannya. Pelat logam itu lalu disinari dalam kamera obscura sampai beberapa
jam sampai tercipta imaji.
Metode Niepce ini sulit diterima orang karena lama penyinaran dengan kamera
obscura bisa sampai tiga hari.
Pada tahun 1827, Daguerre mendekati Niepce untuk menyempurnakan temuan itu.
Dua tahun kemudian, Daguerre dan Niepce resmi bekerja sama mengembangkan temuan
yang lalu disebut heliografi. Dalam bahasa Yunani, helios adalah matahari dan
graphos adalah menulis.
Karena Niepce meninggal pada tahun 1833, Daguerre kemudian bekerja sendiri
sampai enam tahun kemudian hasil kerjanya itu diumumkan ke seluruh dunia.
FOTOGRAFI kemudian berkembang dengan sangat cepat. Tidak semata heliografi
lagi karena cahaya apa pun kemudian bisa dipakai, tidak semata cahaya matahari.
Penemuan cahaya buatan dalam bentuk lampu kilat pun telah menjadi sebuah
aliran tersendiri dalam fotografi.
Cahaya yang dinamai sinar-X kemudian membuat fotografi menjadi berguna dalam
bidang kedokteran.
Pada tahun 1901, seorang peneliti bernama Conrad Rontgen menemukan
pemanfaatan sinar-X untuk pemotretan tembus pandang. Temuannya ini lalu mendapat
Hadiah Nobel dan peralatan yang dipakai kemudian dinamai peralatan rontgen.
Cahaya buatan manusia dalam bentuk lampu sorot dan juga lampu kilat (blits)
kemudian juga menggiring fotografi ke beberapa ranah lain. Pada tahun 1940, Dr
Harold Edgerton yang dibantu Gjon Mili menemukan lampu yang bisa menyala-mati
berkali-kali dalam hitungan sepersekian detik.
Lampu yang lalu disebut strobo ini berguna untuk mengamati gerakan yang
cepat. Foto atlet loncat indah yang sedang bersalto, misalnya, bisa difoto
dengan strobo sehingga menghasilkan rangkaian gambar pada sebuah bingkai gambar
saja.
Demikian pula penemuan film inframerah yang membantu berbagai penelitian.
Kabut yang tidak tembus oleh cahaya biasa bisa tembus dengan sinar inframerah.
Tidaklah heran, fotografi inframerah banyak dipakai untuk pemotretan udara ke
daerah-daerah yang banyak tertutup kabut.
Kemajuan Pesat
KEMAJUAN teknologi memang memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu
kamera sebesar mesin jahit hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu
tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang
sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.
Temuan teknologi makin maju sejalan dengan masuknya fotografi ke dunia
jurnalistik. Karena belum bisa membawa foto ke dalam proses cetak, surat kabar
mula-mula menyalin foto ke dalam gambar tangan. Dan surat kabar pertama yang
memuat gambar sebagai berita adalah The Daily Graphic pada 16 April 1877. Gambar
berita pertama dalam surat kabar itu adalah sebuah peristiwa kebakaran.
Kemudian, ditemukanlah proses cetak half tone pada tahun 1880 yang
memungkinkan foto dibawa ke dalam surat kabar.
Foto pertama di surat kabar adalah foto tambang pengeboran minyak Shantytown
yang muncul di surat kabar New York Daily Graphic di Amerika Serikat tanggal 4
Maret 1880. Foto itu adalah karya Henry J Newton.
Banyak cabang kemajuan fotografi yang terjadi, tetapi banyak yang mati di
tengah jalan. Foto Polaroid yang ditemukan Edwin Land, umpamanya, pasti sudah
tidak dilirik orang lagi karena kini foto digital juga sudah nyaris
langsung jadi.
Juga temuan seperti format film APSS (tahun 1996) yang langsung mati suri
karena teknologi digital langsung masuk menggeser semuanya.
Sumber : Kamera-Digital.com (KOMPAS)
Sumber : Kamera-Digital.com (KOMPAS)
Artikel (1) Pengertian Photography
PENGERTIAN PHOTOGRAPHY
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
Langganan:
Postingan (Atom)